Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi besar terhadap perbaikan sosial dan ekonomi, seperti lapangan kerja, membantu produktivitas lebih baik, dan meningkatkan akses ke kualitas hidup yang lebih baik. TIK menggabungkan teknologi dan teknik elektronik yang digunakan untuk mengelola informasi dan pengetahuan, seperti alat penanganan informasi yang digunakan untuk memproduksi, menyimpan, memproses, mendistribusikan, dan bertukar informasi.
Teknologi informasi tidak hanya sekedar sebagai alat komunikasi via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk berkoordinasi dan mengetahui informasi yang ada. Teknologi Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen, pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis.
Teknologi informasi komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Manfaat teknologi informasi sangat penting dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa digunakan sebagai penunjang kehidupan yang lebih baik dikarenakan adanya teknologi informasi yang bisa membantu aktivitas menjadi lebih efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai, jaringan, jasa dan aplikasi di bidang pertanian bertujuan untuk membantu para pelaku sektor pertanian dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan sumber daya. Saat ini masih banyak para petani yang hanya mengetahui informasi dan harga pasar melalui tengkulak, terutama di daerah pegunungan. Kehadiran teknologi informasi ini bisa menghubungkan petani langsung dengan konsumen dapat mempersingkat rantai pasok. Para petani juga dapat mengurangi ketergantungannya dengan tengkulak. Selama ini, petani lebih banyak menjual hasil pertanian dalam jumlah besar ke tengkulak. Hal ini menyebabkan petani tidak memiliki daya tawar yang kuat untuk menentukan harga produsen.
Di samping itu, petani juga memiliki akses terhadap informasi harga komoditas di pasaran yang akurat dan transparan. Pemahaman yang kuat terhadap dinamika harga komoditas pertanian dapat membantu para petani untuk menentukan harga jual di tingkat produsen secara lebih terukur. Teknologi digital pertanian yang fokus pada jasa keuangan membuka lebih banyak akses terhadap sumber pendanaan yang cocok. Saat ini petani kecil yang menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan untuk aktivitas pertanian. Namun, rendahnya jumlah pinjaman maksimum menyebabkan petani tidak dapat bergantung pada KUR untuk kegiatan pertanian yang membutuhkan investasi besar.
Jasa keuangan digital khusus pertanian dapat menjadi solusi sebagai sumber pendanaan untuk aktivitas pertanian. Selain itu, produktivitas pertanian juga merupakan salah satu potensi manfaat dari teknologi digital pertanian. Kehadiran teknologi digital dapat meningkatkan pengetahuan teknis petani untuk memungkinkan perhitungan penggunaan pupuk, bibit, atau input pertanian lain secara lebih efisien dan meningkatkan pengambilan keputusan petani melalui informasi mengenai cuaca, pengelolaan tanaman, kondisi pasar, ataupun data ternak.